Penyaluran Bantuan Pangan Beras Juni–Juli 2025: Komitmen Bersama untuk Ketahanan Pangan Masyarakat Bangka Barat



Penyaluran Beras Bantuan Pemerintah

Pada hari Jumat, 25 Juli 2025, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat bersama jajaran Forkopimda melaksanakan kegiatan Penyerahan Simbolis Bantuan Pangan Beras alokasi bulan Juni–Juli Tahun 2025 kepada 6.696 Penerima Bantuan Pangan (PBP) yang tersebar di 66 desa dan kelurahan. Masing-masing keluarga menerima 20 kg beras, dengan total beras yang disalurkan mencapai 133,92 ton.

Penyaluran bantuan ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat, khususnya rumah tangga yang rentan secara ekonomi. Bantuan menggunakan basis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dari Kementerian Sosial yang telah melalui proses verifikasi oleh BPS dan Ditjen Dukcapil Kemendagri. Penyaluran dilakukan oleh Perum Bulog, didampingi oleh DKPP, Dinsospemdes, Satgas Pangan, TNI, aparat desa, dan TKSK.

Berikut rincian jumlah penerima bantuan berdasarkan kecamatan:

  • Kecamatan Mentok: 1.750 PBP
  • Kecamatan Simpang Teritip: 1.677 PBP
  • Kecamatan Jebus: 561 PBP
  • Kecamatan Parittiga: 595 PBP
  • Kecamatan Kelapa: 1.129 PBP
  • Kecamatan Tempilang: 984 PBP

Dengan sebaran terbanyak di Desa Belo Laut, yaitu 889 PBP.

Kegiatan penyerahan simbolis di Desa Belo Laut dilanjutkan dengan peninjauan langsung oleh Bupati Bangka Barat ke lokasi penyaluran, untuk memastikan bantuan benar-benar diterima oleh masyarakat dan distribusinya berjalan tertib serta lancar.

Sementara itu, di Desa Air Belo, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke peternakan ayam petelur yang merupakan hasil dari pemanfaatan 20% Dana Desa dalam mendukung program ketahanan pangan berbasis desa, sebuah praktik baik yang mencerminkan kemandirian dan inovasi desa dalam memperkuat ekonomi lokal. Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana desa dapat berinovasi dalam mendorong ketahanan pangan lokal dan meningkatkan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

Dalam konteks komunikasi publik, penyerahan simbolis bukanlah "sandiwara", melainkan bagian dari ritual administratif yang penting — sebagai bentuk penghormatan kepada penerima, dan upaya menjaga transparansi publik. Kritik tentu sah dan bahkan penting sebagai bagian dari kontrol sosial, namun perlu didasarkan pada data, pemahaman konteks, dan tanggung jawab narasi agar tidak menyesatkan persepsi publik terhadap kerja nyata yang sedang dilakukan pemerintah.

Mari kita jaga semangat gotong royong dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, sembari terus mengawal agar seluruh proses bantuan tetap tepat sasaran, transparan, dan berkelanjutan. Kritik membangun selalu kami terima, namun jangan sampai melupakan kenyataan bahwa di balik setiap kilogram beras yang diterima warga, terdapat kerja kolaboratif lintas sektor yang patut dihargai dan terus diperkuat.

Melalui program ini, diharapkan bantuan yang diberikan tidak hanya meringankan beban pengeluaran rumah tangga, tetapi juga menjadi bagian dari langkah strategis dalam membangun ketahanan pangan yang lebih tangguh dan merata di Kabupaten Bangka Barat. Pemerintah Kabupaten Bangka Barat akan terus berkomitmen menghadirkan program-program yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat dengan prinsip transparansi, kolaborasi, dan keberlanjutan. (Red: Kurnia)